Jumat, 15 Agustus 2008

KEHADIRANMU

Cilandak barat, 3 Agustus 2008        

Wahai engkau penggetar hati
Yang membangkitkan hati dari mati suri
Menghempaskan kegalauan hidup sendiri
Tanpa kusadari kau datang menghampiri

Kau hadir bagai tetes air digurun hati
Kau datang bagai pelangi yang mewarnai hati
kau tiba bagai cahaya rembulan yang slalu dirindui

Syukur pada Allahku yang mendatangkan engkau dengan sejuta arti
Syukur pada Allahku yang menempatkan engkau disisi hati
Syukur pada Allahku yang menganugrahkan engkau bagai bidadari hati
Syukur pada Allahku yang memasangkan engkau dan aku hingga ajal yang pasti

Alhamdulillah ya Allah..............
Alhamdulillah.......................

Senin, 21 Juli 2008

BULANKU BERSEDIH

Cilandak Barat 16 Juli 2008

Malam ini, kulihat Rembulan ku bersedih hati
Tampak derai air mata membasahi pipinya yang elok
Bulanku seperti orang asing bagiku
Ini membuatku bingung dan turut berduka....

Ku tanya kenapa?
Ia tak menjawabnya...
Ku coba tuk bertanya?
Malah suruh menjawabnya sendiri....

Aku hanya bintang yang bodoh yang taktahu perasaan Bulan...
Akhirnya ku coba mencari jawaban sendiri
Mungkin bintang terlalu egois dan cuek padanya

Bulan, jika semua yang membuatmu seperti ini
Maka maafkanlah aku...

Ya Allah, lindungilah dia agar esok pagi
di ufuk barat Kulihat senyumnya merekah kembali
Tuk meleburkan gundah ku....

Minggu, 09 Maret 2008

MASIH LAYAK KAH AKU JADI HAMBA-MU

(cilandak barat, 9 maret 2008)

Ya Allah

Sungguh lancang aku menyebut Asmamu

Begitu hina dan kotor aku menyucikan-Mu

Bergunung-gunung dosa aku ukir tiap waktu

Masih layak kah aku jadi hamba-Mu


Ya Allah

Sungguh sombongnya aku dengan keadaanku

Sungguh riya aku beribadah kepadamu

Sungguh kufur aku pada nikmatmu

Masih layak kah aku jadi hamba-Mu


Ya Allah

Ingin rasanya aku bertobat pada-Mu

Tapi dunia-Mu mempesona hatiku

Yang ada hanya tobat yang palsu

Masih layak kah aku jadi hamba-Mu


Ya Allah

Ingin rasanya aku mendekatkan diri padamu

Tapi nafsuku memperdaya nuraniku tuk ingkar pada-Mu

Sehingga aku terperosok kejurang kenistaan

Masih layak kah aku jadi hamba-Mu


Ya Allah

Jika tak Engkau izinkan aku menghamba pada-Mu

Kepada siapa lagi aku menghamba

Kerena tiada ada suatu apapun yang layak disembah kecuali Engkau

Engkaulah pencipta aku

Engkaulah tempat bergantungku

Engkaulah tempat memohon pertolonganku

Engkaulah pemberi petunjukuku

Engkaulah segala galanya bagi ku


Sungguh aku takut dan rugi jika Engkau coret aku tuk jadi hamba-Mu

Sungguh aku takut jika Engkau putus rahmat-Mu untukku

Sungguh aku takut hidup tanpa ridho dan ma’unah-Mu

Sungguh aku takut akan murka dan siksa-Mu


Maafkan aku Ya Allah

Ampuni aku Ya Allah

Kasihanilah aku Ya Allah


Ya Allah……… Ya Allah …………..Ya Allah

Astaghfirullah hal adhim

Laa ilahailla anta subhanaka innikuntum minadholimin

Senin, 25 Februari 2008

ANTARA BULAN DAN BINTANG

(Bekasi barat, 26 sept 2005)

Sunyi malam ditambah mendung hitam kelam
Dingin, Sepi, dan senyap
Diiringi rintik hujan yang tak diundang
Melengkapi suasana kerinduanku

Bintang kesepian
Hatinya kalut
Terngiang wajah manis bulan
Yang berada jauh tertutup mendung

Dulu bulan yang hanya sebagai teman bintang
Kini sudah mengusik hati bintang
Bintang bimbang digelap malam

Dulu bintang menghibur bulan dikala ia sedih
Kini bulan merasuk kedalam rindunya
Bintang gundah dan dilema digelap malam

Kini bintang takut
Tanpa terasa bulan yang hanya sebagai teman
Sedikit-demi sedikit menggoncangkan hati bintang

Dalam kegoncangan hati ini
Bintang bertanya pada dirinya?
Apakah ini cinta???
Bulan maafkan bintang
karena bintang diam-diam mulai terpikat pesonamu

Jumat, 22 Februari 2008

KERAGUAN

(Cilandak barat, 22 Feb 2008)


Melihat gerakmu
Mendengar suaramu
Mencium aromamu
Merasakan hatimu

Ada tanda yang mengganjal
Seakan menghentikan kepercayaanku
Membuat ragu tuk mengerti cintamu
Membekukan hati yang mulai mekar

Entah ini hanya perasaanku
Ataukah ini memang kenyataan
Membuatku enggan melangkah
Terpengaruh dinginya cintamu

Mungkin aku terlalu gegabah
Mungkin aku mengutamakan nafsu
Tuk memilihmu menemani aku
Kini aku mulai ragu padamu

Ragu atas pesonamu
Ragu atas senyummu
Ragu atas tawamu
Ragu atas cintamu

ANGIN KELANA

(Cilandak Barat, 21 Feb 2008)

Aku adalah angin kelana

Berhembus tak tentu arah

Mengisi ruang bumi yang hampa

Kadang di utara kadang di selatan

Kadang di barat kadang di timur

Kadang aku sepoi

Membelaimu hingga terbuai

Membekaskan kenangan indah tak terlupa

Membuatmu rindu menanti hadirku

Kadang aku taofan

Merusak sendi cintamu

Menghempaskan segala sayangmu

Meninggalkan sakit hati yang mendalam

Aku hanyalah angin kelana

Yang tak memiliki rasa cinta dan iba

Tak mengerti akan arti rindumu

Tak mengerti akan arti sayangmu

Tak mengerti akan arti sedihmu

Tak mengerti akan arti tangismu

Aku hanyalah angin kelana

Ingin rasanya aku berguru pada awan

Tuk belajar tentang cinta

Tuk belajar tentang sayang

Tuk belajar tentang tangis

Agar aku tak lagi menyakiti orang yang menanti hadirku

Selasa, 19 Februari 2008

SELAMAT JALAN KAWAN

(Cilandak, 26 Desember 2007)


Kawan…………..

Tak terasa satu tahun berlalu

Kau pergi dari dunia fana ini

Tuk bertemu Robbul Izzati

Kau tinggalkan seberkas kenangan indah

Mulai dari senyum, tawa, dan tingkah

Kawan…………..

Dulu kita selalu bersama

Bersuka dan duka tanpa lara

Mengarungi dunia yang hina

Memperjuangkan suatu cita-cita

Kawan………………

Masih inggatkah ???

Saat kita meludahi malam

Saat kita mencemooh siang

Ditemani sebatang rokok dan secangkir kopi

Berkelahi mengalahkan kecongkakan hidup

Demi masa depan yang berarti

Kawan…………….

Tak kusangka

Kau begitu cepat pergi

Meninggalkan sisa-sisa perjuangan ini

Kawan ……………

Ku tahu jasad mu sudah mati

Tapi semangatmu kan selalu hidup di sanubari

Menemani aku menuntaskan perjuangan ini

Kawan …………….

Selamat jalan

Tenang lah engkau di alam sana

Mungkin suatu saat nanti

Aku pasti akan menemuimu

Menceritakan sisa perjuangan yang kau tinggalkan